13 Februari 2012

14th February 2012

di 23.01 0 komentar
Some people say today is the special day hmmm because of Today is 14th February and today is Valentine Day \^o^/ 

well, I know this is western culture, but personally I like to celebrate this day hehehehehe.
I also asked my friend, what will they do in this day ??? how many chocolate and flower did u get ???? 

**well I looked like try to find the black sheep in this situation cause I don't want to judge as a silly person when I decide to celebrate this magic day like a teenager hmmm

Talk about  our Valentine :D I remember that my ~Hunz can be a super great romantic person on our 1st Valentine, 14th February 2004 (quite long time ^_^) cause He prepared the valentine gift and He gave the gift inside the cinema (we watched the triller movie named "Freddy VS Jason")  On that time I thought ~Hunz very - very romantic hehehehehe after that ???? the romantic side was gone hahahahaha

For this year ^_^ I've placed order in orori :D :D made special bear name Runa O'Bear and I also custom the bear's T'Shirt with words "Our 9th Valentine"
 
and Valentine is nothing without chocolate :D :D so I ordered chocolate too hehehehe 
Penampakan : Runa O'bear and Chocolate

I think, I'm ready to celebrate this valentine like other teenager ^_^ and let me wish 



Kiss and Hug,

~Na

9 Februari 2012

Carilah Kebahagiaan BUKAN Penderitaan

di 04.31 0 komentar

Setelah melalui keributan yang sangat hebat sepasang suami isteri, datang menghadap kepada Sang Guru untuk meminta pencerahan. Sang Suami berkata, “Guru, kami sudah lama menikah, anakpun sudah besar-besar, tetapi rumah tangga kami selalu dirundung masalah, keributan dan ketidakcocokan selalu terjadi setiap hari.

Saya sebagai suami ingin bercerai dengan isteri saya dan hendak mencari pasangan hidup yang baru, mohon pencerahan dari Guru.”

Sang Isteri tidak mau kalah berkata, “ Guru yang bijaksana, bagaimana saya tidak sabar, setiap hari perlakuan suami saya kasar, tidak peduli dengan anak-anak, saya dengan tulus mengurus semua keperluan rumah tangga, menyiapkan semuanya untuk suami dan anak-anak tercinta dengan penuh kesabaran, melayani suami tanpa pamrih, dan saya selalu setia menemani suami saya walau dengan air mata dan hati yang terluka setiap hari, kerena pada dasarnya ia tidak setia, maka pernah senang berada di rumah. Saya ingin bercerai, bagaimana pendapat Guru?”

Sang Guru berkata, ”Apapun keputusan yang kalian ambil, Semua Hanya Akan Menjadi Penyesalan, Silakan pulang dengan Bahagia”. Tetapi mereka tidak merasa puas dan berkata, ”Mengapa demikian?”

Sang Guru pun berkata, ”Bila saya menyetujui kalian bercerai, maka kamu sebagai isteri akan menderita, setiap saat bermandikan air mata Penyesalan karena selama ini kalian telah hidup bersama dalam suka mau pun duka demi untuk membesarkan anak kalian dengan susah payah, hanya karena hal-hal Negatif yang selalu terlihat sehingga melupakan hal yang Positif dari suamimu kemudian bercerai dan harus menghadapi segala persoalan sendiri, mengerjakan semua sendiri, kamu hanya akan selalu menyalahkan diri sendiri.

Kamu selalu akan berpikir tentang semua kekuranganmu dan akan Menyesali perceraian ini, mengapa dahulu tidak mau berubah, mengapa tidak lebih sabar menghadapi suami dan memaafkan semua kesalahannya, mengapa tidak mencoba memperbaiki hubungan ini dan memberikan perhatian yang lebih kepadanya.”

”Kamu sebagai suami, mungkin akan memperoleh kebahagiaan yang baru dengan pilihanmu sendiri, selama belum terjadi masalah baru, maka semua akan terlihat baik-baik saja, benarkah?

Semua kondisi kehidupan memiliki dua sisi positif dan negatif, begitu muncul persoalan-persoalan dalam hidupmu yang baru, apakah kau tetap akan merasa bahagia?

Apakah tidak akan muncul Penyesalan ? Mengapa telah mengecewakan orang yang kau telah nikahi dan menemanimu selama ini dan meninggalkan anak demi kepuasan sesaat, masalah yang sama akan kembali hadir dan masalahmu akan menjadi bertambah, kekecewaan dan penyesalahan akan muncul di hari tuamu, melihat sikap benci yang terpancar dari anak-anakmu terhadap kamu, Jadi Penyesalan pasti akan ada.

”Bila aku mencegah kalian untuk tidak Bercerai, maka Penyesalan pun akan ada, karena kalian akan pulang sekarang dan kemudian hari akan terulang semua hal yang sama. Kalian akan menyalahkan saya karena tidak mencegah kalian untuk bercerai, kalian tetap tidak akan puas, karena dalam pikiran kalian hanya ada KATA CERAI, tidak ada kata BERUBAH bahkan kata CINTA pun telah lenyap dari pikiran kalian dan yang pasti kalian tetap hidup dalam KETIDAKPUASAN dan tidak ada jalan keluarnya” jadi ”PULANGLAH DENGAN BAHAGIA!”

Tapi coba kalian renungkanlah pesan ini : ”Kebanyakan orang merasa TIDAK PUAS dengan apa yang telah DIPILIHNYA”. ”Ketika kalian telah memilih seseorang untuk menjadi pendamping hidup kalian, tentu akan melewati proses yang tidak mudah, bila semua berjalan baik-baik saja, hidup kalian akan bahagia, tetapi begitu muncul segala macam masalah, maka pikiran yang muncul adalah SEANDAINYA…., SEHARUSNYA…., BILA PADA AWALNYA… semua akan membawa ingatan kalian pada pilihan yang dulu telah tersedia.

Dan kalian akan menyalahkan keadaan, menyalahkan kondisi, menyalahkan diri sendiri. Mengapa ketika memilihnya tidak memilih yang satunya ?”. ”Sama seperti memilih membeli barang dari tersedianya pilihan, ketika kita mengambil keputusan untuk membelinya dan kemudian terjadi KETIDAKPUASAN, maka kita akan segera berpikir, seandainya dulu saya memilih yang satunya.”

Padahal bila kita memilih pilihan yang lain itu sendiri, belum tentu juga bahagia, pasti akan kembali terulang hal yang sama, karena pada dasarnya sifat KETIDAKPUASAN itu selalu ada dalam pikiran kita.”

”Yang salah bukan pilihannya, yang salah adalah PIKIRAN dan SIFAT orang yang memilihnya, yang tidak pernah memiliki rasa PUAS dan BERSYUKUR dengan apa yang telah didapatkannya.

Dari pada memilih lagi, lebih baik menjaga apa yang telah ada, merawat yang telah terjalin dan memperbaiki sesuatu yang perlu diperbaiki.”. ”Jadi Pulanglah dengan BAHAGIA, BERCERAILAH dengan BAHAGIA, atau Kembalilah bersama-sama membina RUMAH TANGGA YANG BAHAGIA. Saranku CARILAH KEBAHAGIAAN, bukan PENDERITAAN.”

Semua kembali pada penilaian masing-masing, kebijaksanaan masing-masing, seorang Guru yang hebat sekalipun tidak dapat menentukan kebahagiaan anda, karena anda sendiri yang dapat membuat diri anda BAHAGIA. 
 
Semoga semua makhluk berbahagia selalu.
 
Source : Here
 
 
 
Kiss and Hug,
~Na

6 Batu Ujian

di 04.26 0 komentar

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna? Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?

#Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan. Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku? Jika kalian merencanakan sesuatu, adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain? Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis Jerman pernah mengatakan, "Mereka yang ingin bahagia sendiri,janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah mem buat pihak yang lain bahagia. - mereka yang ingin dimengerti pihak yang lain, jangan lah kawin. Karena yang penting di sini ialah mengerti pasangannya.

" Maka batu ujian yang pertama ialah:
"Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu? Apakah aku ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"

#Kedua, Ujian kekuatan.
Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang risau hatinya. Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta.
Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang benar, bahwa pengalam an cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreaktif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi.

Batu ujian kedua :
"Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreaktif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?"

#Ketiga, Ujian penghargaan.
Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain. Seorang gadis mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain bola dan mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku?", jawabnya sering sekali menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia berta nya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak- anakku?", gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya.

Pertanyaannya ialah:
"Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku?"

#Keempat, Ujian kebiasaan.

Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada saya. Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya, "tapi aku tak tahan caranya dia makan apel." Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan. "Cinta menerima orang lain bersama dengan kebiasaannya. Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari. Kemungkinan besar itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya.

Pertanyaannya:
"Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"

#Kelima, Ujian pertengkaran.

Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu menanya kan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar - tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, pak, kami saling mencintai." Saya katakan kepada mereka, "Bertengkarlah dahulu - barulah akan kukawinkan kalian." Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berda mai lagi. Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum kawin.

Pertanyaannya:
"Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"

#Keenam, Ujian waktu.

Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa lama kalian saling mencintai?" Tanya saya. "Sudah tiga, hampir empat minggu," jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah. Dua tahun lebih baik lagi. Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu." Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan memberi kepastian.

Tanyakan:
"Apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin? Sudah cukup lamakah kita saling mengenal?"

Dan izinkan saya memberikan suatu kesimpulan yang gamblang. Seks bukan batu ujian bagi cinta.
"Jika sepasang muda mudi ingin punya hubungan seksual untuk mengetahui apakah mereka saling mencintai, perlu ditanyakan pada mereka, "Demikian kecilnya cinta kalian?" Jika kedua-duanya berpikir, "Nanti malam kita mesti melakukan seks - kalau tidak pasanganku akan mengira bahwa aku tidak mencintai dia atau bahwa dia tidak mencintai aku," maka rasa takut akan kemungkinan gagal sudah cukup menghalau keberhasilan percobaan itu. Seks bukan suatu batu ujian bagi cinta, sebab seks akan musnah saat diuji. Cobalah adakan observasi atas diri saudara sendiri pada waktu saudara pergi tidur. Saudara mengobservasi diri sendiri, kemudian tidak bisa tidur. Atau saudara tidur, kemudian tidak lagi bisa mengobservasi diri sendiri. Sama benar halnya dengan seks sebagai suatu batu ujian untuk cinta. Saudara menguji, sesudah itu tidak lagi mau mencintai. Atau saudara mencintai, kemudian tidak menguji. Untuk kepentingan cinta itu sendiri, cinta perlu mengekang menyatakan dirinya secara jasmaniah sampai bisa dimasukkan ke dalam dinamika segitiga perkawinan.

Please share if you like this :)

From Here ^_^

Kiss,
~Na

CHINESE NEW YEAR

di 04.25 0 komentar
I know .. It's too late but let me wish 

HAPPY CHINESE NEW YEAR 2012 
May the year of the dragon 
be a time of laughter and a festival of harvest 
for you and your big family 


Kiss and Hug
~Na




 

~ The Simplicity of Life .. Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei